text

Waspadalah sebelum anda memilih pekerjaan, seiring banyaknya info-info penipuan mengatasnamakan lowongan pekerjaan, info lebih lanjut silahkan anda kunjungi BERBAGI PENGALAMAN

Pengalaman Bali Royal Resort

Pengalaman Bali Royal Resort


Bali oh Bali………
Lumayan ada harpitnas, trus ngambil cuti empat hari, dapet libur 10 hari. Saya pikir dengan liburan selama 10 hari akan mengembalikan suasana hati dan fikiran menjadi lebih fresh setelah bersitegang dengan begitu banyak pekerjaan yang tidak ada habis-habisnya.
Saya dan keluarga putuskan untuk berlibur ke Bali selama 3 malam 4 hari. Wow, liburan yang asyik dan akan menjadi yang luar biasa, berangkat bareng istri tercinta dan anak-anak. Wah pastinya sangat mengesankan.
Terbang hari jumat, tanggal 11 Mei 2012, nginep di Aston Hotel Kuta, not badlah.. bersih walaupun agak sempit. Hari pertama kita hanya menyimpan barang, makan malam dan langsung istirahat. Hari kedua, ke Bedugul, tanah lot, dan mampir di Joger. Makanan oke, tempat wisata oke, walau disertai hujan cukup deras kita terus jalan saja sambil hujan menikmati deburan ombak tanah lot.


Hari menjelang senja, kita pulang lagi ke kuta dan istirahat. Hari ketiga, saya ajak keluarga melihat pantai kuta yang indah, pagi sampai siang. Berenang, tepatnya basah-basahan dengan anak-anak, sambil dijepret dan nampang sedikit. Akhirnya siang pulang ke hotel, istirahat sebentar dan sore rencananya cari oleh-oleh. Dapatlah rekomendasi dari teman driver kita, Bli Ketut menuju ke Kresna Depstore, dan disinilah awal musibah terjadi……….
Istri saya mengisi semacam undian berhadiah tepatnya mungkin kuisioner,isi nama bla bla dan nomor handphone. Si pemberi kuisioner mengatakan bahwa ini adalah undian menginap gratis selama 7 malam untuk liburan berikutnya di bali. Jam 6 sore, telepon berdering, istri saya ditelepon. Jackpot, baru ngisi tadi sore sudah pengumuman pemenang, surprise…kita menang undian berlibur menginap 7 hari ke Bali untuk liburan berikutnya dan dapat voucher makan di restoran jimbaran bali. Kapan kita ke Bali lagi yah, seru anak-anak. Wow, Bali oh Bali indah nian dikau……..


Esok harinya, hari keempat, kita sudah siap-siap beres-beres untuk pulang ke Jakarta. Flight berangkat jam 3.20. Jam 10 pagi telepon berdering lagi, kali ini saya yang mengangkat telepon. Ngakunya dari Komang Wijaya Hotel Jimbaran, dan mengingatkan bahwa saya beruntung dapat undian gratis menginap 7 hari di Bali untuk liburan berikutnya. Untuk itu saya dan istri diminta untuk mengambil voucher liburan gratis dan voucher makan gratis di Hotel Jimbaran. Selama ini saya selalu berpikir kritis, logis dan sedikit curiga, maka saya coba klarifikasi ke Khrisna Depstore, ternyata Khrisna belum membuka undian bagi para pelanggannya. Ah sialan, dikira beneran undian berhadiah dari Khrisna Depstore, saya tanya istri iya memang ngisi semacam kuisioner tapi bukan kupon dari Khrisna Depstore tapi memang ngisinya di Khrisna Depstore. Walah, saya yakin ini pasti penipuan. So biarin aja kalo begitu.Setengah jam berikutnya telepon berdering lagi, bahwa saya dan istri menang undian dan dapat diambil di Hotel Jimbaran Bali, saya klarifikasi apakah dari Khrisna Depstore? Bukan jawabnya, tapi dari Hotel Jimbaran, trus saya tanya lagi kalo saya ambil voucher tersebut apakah saya harus membeli produk? Tidak ada yang perlu dibeli ini murni gratis, ini murni hadiah voucher liburan, bagi 10 orang wisatawan domestik dan 10 orang wisatawan asing. Pemenangnya berdasarkan hasil random, dan Anda selamat telah menjadi pemengan. Untuk mengambil voucher ke hotel jimbaran, nanti dijemput dengan kendaraan, atau kalo naik taksi nanti uang taksinya diberikan penggantian.
Kami sampaikan kami tidak tertarik, karena kita akan pulang dan harus ada dibandara jam 2 siang paling telat. Telepon saya tutup. Eh, telepon berdering lagi, dia sedikit memaksa bahwa dia sudah perintahkan supirnya untuk menjemput saya dan istri jam 12 siang ke hotel kami menginap, perjalanan ke hotel jimbaran paling 15 menit dan untuk dapat mengambil voucher tersebut ada sesi tanya jawab selama 1 jam, nanti langsung di anter ke bandara, jadi tidak akan terlambat katanya.
Tepat jam 12 siang kami check out dari Hotel Aston Kuta, masih ada waktu sekitar 2 jam, istri meminta untuk membeli oleh-oleh lulur bali yang belum sempet ke beli kemarin. Akhirnya, sambil menuju bandara saya minta teman pengemudi untuk mampir beli lulur dulu. Diperjalanan telepon berdering lagi. Pak saya sudah dihotel untuk jemput bapak, bapak katanya sudah check out, dia terus merayu-rayu lagi agar saya mengambil vouchernya dan dia menjelaskan bahwa sesi tanya jawab cuma 1 jam dan dia menjanjikan bahwa saya tidak akan terlambat ke bandara. Hanya saja pada saat sesi wawancara bilang saja agar saya kembali tidak hari ini (14 Mei 2012) tapi besok sore tanggal (15 Mei 2012). Dia ingatkan berulang-ulang.

Akhirnya hati saya luluh, kasian juga pikir saya. Sudah jemput ke hotel cape-cape trus gak ketemu. Ok lah yang penting saya tidak terlambat, saya coba saja. Telepon kembali berdering, dia minta bicara dengan driver saya yang orang bali, ternyata Komang Wijaya memberikan petunjuk dimana harus ketemu dan karena keputusan saya jadi untuk ke jimbaran, maka driver menurut saja.
Akhirnya ketemu dengan sopir suruhan Komang Wijaya di Mac Donald, ntah mac donald mana saya lupa, yang jelas deket-deket jimbaran. Akhirnya saya dipandu untuk mengikuti mobil dia dan sampailah di tempat pemasaran Bali Royal Resort di depan hotel continental Jimbaran.
Ketemu dengan bagian administrasi, didata dulu, ditanya punya kartu kredit gold ga? Tanpa punya rasa curiga, saya jawab punya. Skip skip…. katanya wawancara cuma satu jam.
Akhirnya saya diarahkan ketemu dengan Hilda yang belakangan saya tahu dia itu Salesnya PT. Permata Bahari Mandiri, perusahaan yang memasarkan ownership holiday Bali Royal Resort. sAya akui bahwa dia pintar sekali, menjelaskan dengan mengagumkan seolah-olah menghipnotis saya dan istri. Wow luar biasa bahkan sampai-sampai saya memutuskan untuk menunda keberangkat penerbangan kami yang dijadwalkan jam 3.20. Sudahlah biar saya selesaikan saja dulu wawancara ini, demi mendapatkan liburan 7 hari gratis sama voucher makan di jimbaran bali yang nilai totalnya US$2.000!!. Toh klo harus batalin pesawat, pindah ke jam yang lebih sore atau malam, nilainya yang harus sy keluarkan tak lebih dari Rp3 juta!! Worth sekali kan? Hitungan yang cerdas….!!

Akhirnya waktu berjalan terus, seperti kebo dicocok hidung, saya terutama, saya dan istri diajak melihat-lihat resortnya beserta seluruh fasilitasnya. Dan saya pun terbuai, gimana gak ada 6.800 resort yang tersebar diseluruh dunia yang bisa saya pakai tidak kenal peak season hanya seharga Rp280.000 an per malam dan unlimited boleh dipakai oleh saya dan oleh siapa saja dengan menggunakan rekomendasi saya. Dahsyat!!. Mau ke Inggris yang suasana resortnya seperti rumah film Harry Potter! Mau ke singapura, ini loh gambar fotonya, kita diajak berfantasi, dan itu merupakan bagian dari pemasaran yang cerdas, seperti terhipnotis saja. Hilda kembali jelaskan bahwa Saya dan keluarga cuman beli tiket promo aja klo liburan sedangkan resortnya bisa dianggap gratis karena sangat murah, apalagi asia Cuma $168 aja (dollar singapure) selama 7 malam. Busyeet deh…….
Skip skip…… akhirnya setelah sesi “wawancara” yang cukup melelahkan namun mengagumkan saya, Hilda memperkenalkan dengan managernya. Ketika managernya datang, siapa juga namanya lupa, bla bla, akhirnya nembak juga mau pilih kepemilikan yang mana Pak? Pasti mahal saya bilang, gak mahal koq, worthlah katanya, terjangkaulah oleh Bapak Ibu yang dua-duanya punya penghasilan. Saat itu saya ditawari yang seharga Us $ 15.000, akal sehat saya masih berontak. Terutama istri, namun ntah setan atau jin apa sehingga akhirnya saya deal dan menandatangani perjanjian kepemilikan super sialan ownership holiday tersebut, saya pilih yang waktu itu terendah US $8.000, uang muka $2.000 (gesek pake kartu kredit dan kartu debet) dan $6.000 dicicil melalui Crown Finance Service (CFS) tanpa agunan, dengan cicilan Rp1,4 juta per tahun. Dengan tempo 5 tahun!!

Pada saat memutuskan untuk tanda tangan, sebenarnya sudah saya bilang saya akan pelajari dulu. Tapi luar biasa, manager beserta pemasarnya nyerocos terus terus sehingga tidak memberikan ruang bagi saya untuk berpikir logis dan panjang yang pada akhirnya dengan tololnya saya tanda tangan juga perjanjian tersebut.
Di tulisan berikutnya akan saya jelaskan, begitu tololnya, atau sialnya saya menandatangani perjanjian yang klausal-klausalnya sangat memberatkan. Dan saya sangat yakin, dalam kondisi yang normal tidak mungkin orang waras akan tanda tangan perjanjian yang seperti itu.


Sumber blog : http://baliroyalresort.wordpress.com/2012/05/21/bali-royal-resort-kronologis/
Comments
0 Comments

No comments:

Post a Comment